로고

SULSEAM
korean한국어 로그인

자유게시판

Url - Not For everybody

페이지 정보

profile_image
작성자 Luke
댓글 0건 조회 2회 작성일 24-11-17 00:18

본문

Jakarta - Penggunaan pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) semakin meningkat pesat di Indonesia. Metode pembayaran ini dianggap sebagai solusi transaksi yang mudah, cepat, dan aman bagi masyarakat, terutama di tengah pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia sendiri telah mendorong penggunaan QRIS sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan dan mengurangi penggunaan uang tunai. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah transaksi menggunakan QRIS terus mengalami peningkatan yang signifikan.

Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2020, jumlah transaksi pembayaran menggunakan QRIS mencapai lebih dari 1 miliar transaksi, dengan nilai transaksi mencapai Rp1.230 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya, di mana pada tahun 2019, jumlah transaksi QRIS hanya sekitar 457 juta transaksi dengan nilai Rp370 triliun.

Peningkatan penggunaan QRIS ini juga didukung oleh adopsi teknologi yang semakin luas di masyarakat. Semakin banyak toko, restoran, dan merchant lainnya yang menerima pembayaran menggunakan QRIS, membuat transaksi menjadi lebih mudah dan efisien.

Salah satu kelebihan dari pembayaran QRIS adalah kemudahan penggunaan. Masyarakat cukup melakukan scan QR code yang tertera di merchant menggunakan smartphone mereka, lalu melakukan pembayaran melalui aplikasi perbankan atau dompet digital yang sudah terhubung dengan QRIS.

Selain itu, pembayaran menggunakan QRIS juga dianggap lebih aman daripada menggunakan uang tunai. Dengan adanya transaksi tanpa kontak fisik, risiko penularan virus atau pencurian uang dapat diminimalkan.

Selain itu, pembayaran QRIS juga memberikan berbagai keuntungan bagi para pelaku usaha. Dengan adanya integrasi antara QRIS dengan aplikasi perbankan atau dompet digital, para pedagang dapat memonitor transaksi dengan lebih mudah dan cepat.

"Saya sudah menggunakan QRIS untuk pembayaran di toko sayasejak dua tahun yang lalu. Selain mudah, saya juga merasa lebih aman karena tidak perlu membawa uang tunai yang banyak," ujar Rini, seorang ibu rumah tangga di Jakarta.

Namun, meskipun penggunaan pembayaran QRIS semakin meningkat, url masih ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah tingkat literasi digital masyarakat yang belum merata. Masih banyak masyarakat yang belum familiar dengan penggunaan QRIS dan teknologi pembayaran digital lainnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dan cara menggunakan pembayaran QRIS. Selain itu, penetrasi akses internet juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan penggunaan teknologi pembayaran digital di Indonesia.

"Kami terus berupaya agar masyarakat dapat menggunakan pembayaran QRIS dengan lebih efektif. Sosialisasi dan edukasi menjadi kunci utama dalam memperluas pemahaman masyarakat tentang teknologi pembayaran ini," ujar Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia.

Dengan meningkatnya penggunaan pembayaran QRIS di Indonesia, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi negara. Transaksi yang lebih efisien dan mudah diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan yang lebih luas di Indonesia.

댓글목록

등록된 댓글이 없습니다.